Saat aku menulis postingan ini di tempat aku sedang turun hujan. Setelah beberapa bulan musim kemarau melanda yang menyebabkan air di dalam sungaipun menyusut, air sumur di tempat tinggal aku pun sudah mulai berkurang. Selama musim kemarau melanda di daerah aku, banyak dari manusia mengharapkan turunnya hujan.
Hujan yang di turunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Mikail banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan di muka bumi ini. Lanjutkan membaca
Datang ke Banda Aceh saya tidak pernah melewatkan untuk mengunjungi Museum Aceh. Jika para sahabat termasuk pecinta sejarah, Museum Aceh adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan saat singgah di Banda Aceh. Museum Aceh terletak di jalan Alaudin Mahmud Syah.
Museum Aceh menyimpan pernak pernik peninggalan sejarah Aceh, salah satunya adalah rumah adat Aceh. Untuk masuk ke dalam rumah adat cukup membayar tiket Rp.1.500 yang telah di sediakan oleh pengelola museum. Di dalam rumah adat Aceh terdapat berbagai perlengkapan sehari – hari yang di gunakan masyarakat Aceh tempo dulu. Lanjutkan membaca
Biasanya saya kalau ke Mane atau Geumpang tidak pernah singgah di air terjun Tangse ini. Akan tetapi tadi sore saya menyempatkan diri untuk singgah di air terjun ini.
Air terjun ini letaknya di pingir jalan Beureunun – Geumpang, tepatnya di Desa Ireu, Kecamatan Tangse, Pidie. Karena aksesnya mudah sehingga membuat air terjun ini sangat terkenal bagi wisatawan lokal, mereka menyebut air terjun Tangse ini dengan sebutan “ie rhoet” (air jatuh). Saya sendiri tidak tau darimana asal mula sebutan itu. Asumsi saya mungkin dulu air terjun ini jatuh ke badan jalan,makanya diberi nama “ie rhoet” (air jatuh). Lanjutkan membaca
Dalam postingan ini saya tidak membahas tentang tari tradisional Aceh yang sudah sangat terkenal “Tarian Tarek Pukat”, akan tetapi pada postingan ini akan membahas tentang Tarek Pukat (menarik Pukat) yang di lakukan para nelayan menjaring ikan secara bersama – sama di Gampong Jawa, Banda Aceh.
Sudah menjadi kebiasaan para nelayan untuk melakukan tarek pukat secara bersama – sama dalam menjaring ikan. Tarek pukat (menarik pukat) adalah budaya yang menunjukkan semangat kebersamaan. Tarek pukat di lakukan antara 8 sampai dengan 10 orang. Cara tariknyapun sangat sederhana satu anggota memegang ujung tali yang terhubung ke jaring ikan, anggota yang lain turun dari perahu/ sampan turun sambil menarik tali yang terhubung ke jaring ikan. Lanjutkan membaca
Hari Minggu kemaren saya dan teman saya menuju Kota Banda Aceh. Kami berangkat dari Sigli dengan mengendarai kendaraan sepeda motor pada pukul 8.30 Wib dan sampai ke tujuan pukul 12.05 wib. Tujuan kami berdua hanya ingin servis kamera di Gembong Photowork. Karena hari libur tempat servis kamera tidak buka, kami sempat keliling – keliling kota Banda Aceh hingga sampai ke Lhok Nga, Aceh Besar. Keliling – keliling tanpa tujuan yang jelas dan haripun sudah petang, akhirnya kami memutuskan menuju Ulee Lheu. Banyaknya pengunjung ke Ulee Lheu pada hari libur membuat kami berdua sampai di Pantai Gampong Jawa. Di pantai ini kami berdua memutuskan untuk menghabiskan sore sambil menikmati matahari terbenan.
Menikmati sore di pantai Gampong Jawa ini dapat menjadi pengalaman yang Lanjutkan membaca
Dalam kawasan Pidie memang banyak tempat – tempat wisata yang menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya. Dalam tahun ini ada beberapa tempat wisata yang sempat saya kunjungi, terutama wisata alam.
Saat pertama kali ke Lingkok Kuwieng, aku sudah jatuh hati dengan tempat tersebut. Betapa tidak..? Lingkok Kuwieng yang berada dalam kawasan pedalaman Padang Tiji ini menwarkan banyak keindahan alam yang sangat menakjutkan dengan ngarai yang menyerupai situs kuno dengan susunan batu yang sekilas seperti hasil ukiran tangan manusia. Bebatuannya yang tersusun rapi serta memanjang di sisi sungai. Apalagi kalau kita mandi di dalam sungainya. Lanjutkan membaca
Setelah mengikuti Bimtek selama 2 hari di Hotel Djokro, saya dan rombongan berkesempatan mengunjungi Candi Borobudur, candi terbesar di dunia.
Candi Borobudur merupakan candi peninggalan umat Budha yang terbesar di dunia. Bahkan candi ini pernah masuk dalam 7 keajaiban dunia. Banyak para wisatawan yang berdatangan mengunjungi candi ini baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Lanjutkan membaca
Pemuda merupakan tunas bangsa dan pemuda juga adalah harapan bangsa, ahli waris, penerus dan pembangunan cita – cita bangsa. Masa depan bangsa berada di tangan para pemuda masa kini. Semangatlah wahai pemuda, maju terus pantang mundur. Ingatkah kamu semangat pemuda kita, pemuda Indonesia pada tahun 1928. Satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, pemuda bertekad hidup atau mati.
Dokumen Mapala JE 2010
Persatuan pemuda meruapakan kekuatan pembangunan, perpecahan di antara pemuda harus di hindarkan. Pemuda sangatlah penting bagi kelangsungan hidup bangsa. Yang kita memiliki sekarang adalah hasil perjaungan para pemuda masa lalu. Perjuangan pemuda masa kini diteruskan oleh para pemuda yang akan datang. “Patah tumbuh hilang berganti” Itulah pepatah yang melambangkan pemuda. Lanjutkan membaca
Biasa pantai menyjikan pantai berpasir putih, sangat jauh berbeda dengan Pantai Mantak Tari. Pantai ini menawarkan pasir berwarna hitam pekat serta memiliki garis pantai yang cukup luas dan landai.
Pantai Mantak Tari terletak di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie Aceh, tepatnya di dalam kawasan desa Mantak. Pantai ini sangat terkenal di kalangan kami. Sebelum bencana tsunami menerjang Aceh pantai Mantak Tari banyak di kunjungi para pengunjung pada hari libur seperti hari Minggu. Setelah bencana tsunami melanda Aceh pantai Mantak Tari sepi dari pengunjung kurang lebih 3 tahun. Lanjutkan membaca
Untuk kesekian kalinya aku berwisata ke Lingkok Kuwieng. Kali ini bertepatan dengan hari lebaran aku dan beberapa teman liburan hari lebaran di Lingkok Kuwieng.
Walaupun sudah beberapa kali ke Lingkok Kuwieng, namum aku tetap suka berlibur ke Lingkok Kuwieng, karena disini aku dapat merasakan sejuknya udara pegunungan di tambah lagi dengan dingin air yang mengalir di dalam sungai Lingkok Kuwieng. Lanjutkan membaca
